Komitmen Sektor Pariwisata Vietnam Tidak Lagi Gunakan Plastik Sektor pariwisata Vietnam semakin menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mengadopsi kebijakan penghapusan plastik sekali pakai. Seluruh anggota Asosiasi Pariwisata Vietnam (VITA) telah berjanji untuk mengintegrasikan langkah-langkah pengurangan limbah plastik ke dalam kebijakan operasional mereka sebagai bagian dari visi jangka panjang menuju tahun 2030.
Ketua VITA, Vu The Binh, menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mendorong sektor pariwisata yang lebih ramah lingkungan. Ia menyoroti bahwa meskipun industri pariwisata terdampak secara signifikan oleh polusi plastik, sektor ini juga merupakan salah satu kontributor utama terhadap permasalahan tersebut.
“Partisipasi aktif para pelaku industri pariwisata dalam mengurangi limbah plastik sangatlah penting guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan adanya upaya kolektif, kita dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih bersih dan lestari,” ujar Binh.
Komitmen Sektor Pariwisata Vietnam Limbah Plastik
Sejak tahun 2018, VITA telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk kampanye ‘Vietnam Tourism Joins Hands to Reduce Plastic Waste’ dan ‘Plastic Waste Reduction in Tourism’. Selain itu, sistem sertifikasi bagi bisnis pariwisata yang berkomitmen menjadi bebas plastik juga telah diperkenalkan.
Hasil dari inisiatif ini mulai terlihat, salah satunya di Kota Hoi An, di mana volume limbah plastik yang dihasilkan hotel-hotel di wilayah tersebut mengalami penurunan sebesar 64 persen hanya dalam waktu tiga bulan setelah kampanye diterapkan.
Target Pengurangan Plastik di Pariwisata Vietnam pada 2025
Pada tahun 2025, sebanyak 75 persen anggota VITA menargetkan peningkatan kesadaran publik mengenai bahaya limbah plastik. Sementara itu, seluruh destinasi wisata, restoran, dan hotel berencana untuk menghilangkan penggunaan kantong plastik yang tidak dapat terurai dan produk plastik sekali pakai.
Selain itu, separuh dari bisnis pariwisata di Vietnam ditargetkan telah menerapkan pedoman pengurangan limbah plastik pada akhir tahun tersebut. Memasuki tahun 2030, VITA berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh anggotanya telah sepenuhnya menghapus penggunaan plastik sekali pakai serta menerapkan kebijakan pengelolaan limbah yang berkelanjutan dalam operasional mereka.
Sebagai bagian dari strategi ini, VITA juga akan memperkuat kerja sama dengan mitra internasional guna mendorong transfer teknologi serta berbagi pengalaman dalam upaya membangun sektor pariwisata yang lebih ramah lingkungan. Ketua Asosiasi Pariwisata Ninh Binh, Duong Thi Thanh, mengungkapkan bahwa provinsi tersebut telah berhasil mengimplementasikan inisiatif ‘Plastic Waste Reduction in Tourism’, yang menghasilkan penurunan limbah plastik sebesar 23 persen di hotel, 14 persen di restoran, dan 20 persen di objek wisata.
“Banyak pelaku usaha pariwisata kini semakin sadar akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Ini merupakan tanda positif bahwa kesadaran dan tindakan nyata dalam komunitas pariwisata Ninh Binh terus berkembang,” ujar Thanh.
Harapan untuk Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan di Vietnam
Dengan langkah-langkah strategis yang telah diterapkan, Vietnam berharap dapat menjadi model bagi negara lain dalam mengembangkan sektor pariwisata yang lebih berkelanjutan. Dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, industri pariwisata, maupun masyarakat, sangat diperlukan untuk memastikan implementasi kebijakan ini berjalan dengan efektif.
Keberhasilan pengurangan limbah plastik di sektor pariwisata tidak hanya akan meningkatkan daya tarik Vietnam sebagai destinasi wisata ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi kelestarian ekosistem lokal. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing industri pariwisata Vietnam di kancah global, mengingat semakin banyak wisatawan internasional yang kini lebih memilih destinasi wisata dengan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan.
Leave a Reply