VIPBESTNEWS | Tempat Semua Berita Terbaru Nasional Dan Mancanegara

Gudang nya Berita Indonesia dan Dunia, kabar terbaru terkini. Situs berita terpercaya dari politik, peristiwa, bisnis, bola, tekno korupsi kriminal hingga gosip artis.

Pendidikan Di Pelosok Negeri Kisah Perjuangan Guru Gorontalo

Pendidikan Di Pelosok Negeri

Pendidikan Di Pelosok Negeri Kisah Perjuangan Guru Gorontalo Pagi yang cerah menjadi saksi langkah penuh semangat rombongan relawan dari Komunitas 1.000 Guru Gorontalo dan Women Institute for Research and Empowerment (WIRE) Gorontalo yang menapaki jalan berbatu menuju Desa Pangahu, Dusun Bu’yuo, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo.

Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan tidak mengurangi tekad mereka dalam menjalankan misi mulia, yakni memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak di pelosok negeri yang masih terbatas fasilitasnya.

Desa Pangahu, yang berbatasan langsung dengan kawasan Suaka Margasatwa Nantu, memiliki kehidupan yang sederhana. Meskipun sarana pendidikan di desa ini masih minim, semangat belajar anak-anak setempat tetap tinggi. Di desa ini pula, sejumlah satwa langka seperti babirusa dan anoa hidup dalam habitat alaminya, menjadikan lingkungan sekitar kaya akan keanekaragaman hayati.

Pendidikan Di Pelosok Negeri Guru Gorontalo

Komunitas 1000 Guru Gorontalo

Mega Mokoginta, perwakilan dari WIRE Gorontalo, membagikan kisahnya saat bertemu dengan anak-anak di desa tersebut.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman Pendidikan belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Tidak hanya sekadar memberikan materi pelajaran, tetapi juga mengajak mereka bermain sambil belajar, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami,” ungkapnya dengan penuh antusias.

Relawan yang tergabung dalam program Traveling & Teaching ke-26 ini tidak sekadar datang untuk mengajar, tetapi juga berbagi kisah inspiratif, harapan, serta membangun optimisme bagi masa depan anak-anak setempat. Mereka membawa berbagai perlengkapan belajar, mulai dari alat tulis, buku cerita, hingga permainan edukatif, yang membuat anak-anak begitu bersemangat mengikuti setiap sesi pembelajaran.

Metode Sekolah Kampung yang diterapkan dalam kegiatan ini memberikan nuansa pembelajaran yang berbeda dari biasanya. Dengan suasana alami di bawah rimbunnya pepohonan dan latar belakang perbukitan yang hijau, anak-anak berkumpul, mendengarkan kisah-kisah penuh inspirasi, serta belajar mengenal dunia melalui metode yang lebih kreatif dan inovatif.

“Anak-anak di desa ini memiliki keingintahuan dan semangat belajar yang luar biasa. Dengan pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif dan suasana yang nyaman, mereka menjadi lebih antusias dalam menyerap ilmu pengetahuan,” ujar salah satu relawan.

Tidak hanya berfokus pada anak-anak, program ini juga memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Relawan turut mengadakan pelatihan kepada warga desa, seperti pemasaran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pengelolaan potensi wisata desa agar lebih berkembang dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Komunitas 1000 Guru Gorontalo

Menghargai Keindahan Alam dan Potensi Wisata

Sebagai bagian dari konsep Traveling, para relawan diajak untuk menikmati pesona alam di sekitar Gorontalo, termasuk mengarungi derasnya arus Sungai Botu Kapali melalui aktivitas arung jeram di Desa Bihe. Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi bagi para relawan, tetapi juga memberikan pengalaman berharga dalam memahami potensi wisata yang dimiliki daerah tersebut.

Desa Bihe sendiri telah berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pengakuan ini semakin menegaskan bahwa desa-desa di Gorontalo memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata berbasis alam dan budaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.