VIPBESTNEWS | Tempat Semua Berita Terbaru Nasional Dan Mancanegara

Gudang nya Berita Indonesia dan Dunia, kabar terbaru terkini. Situs berita terpercaya dari politik, peristiwa, bisnis, bola, tekno korupsi kriminal hingga gosip artis.

Pengembang Properti Permudah Masyarakat Ketimbang Ngontrak

Pengembang Properti Permudah Masyarakat

Pengembang Properti Permudah Masyarakat Ketimbang Ngontrak Developer Duta Putraland menggelar acara buka puasa bersama dan santunan anak yatim di kawasan Grand Duta City South of Jakarta, Parung, Kabupaten Bogor. Acara ini berlangsung menjelang akhir Ramadan 2025 dan menjadi salah satu bentuk kepedulian sosial dari pihak pengembang kepada masyarakat sekitar.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari peluncuran program terbaru bertajuk “Daripada Ngontrak Mending Beli Rumah” yang bertujuan memudahkan masyarakat dalam memiliki hunian tanpa perlu membayar uang muka. Program ini menawarkan skema cicilan yang terjangkau, mulai dari Rp3 juta per bulan, dengan berbagai hadiah menarik, seperti iPhone 15 dan perangkat elektronik lainnya bagi para pembeli.

Owner Mega Mandiri Property sekaligus Master Agen Developer Duta Putraland, Meliana Goenawan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang berbagi kebahagiaan, tetapi juga sebagai sarana mempererat silaturahmi di bulan penuh berkah. Meliana menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan.

“Acara buka puasa bersama dan santunan anak yatim ini merupakan wujud kepedulian kami kepada sesama. Selain itu, kami berharap dapat mempererat tali silaturahmi antara seluruh pihak yang terlibat, baik pengembang, konsumen, maupun masyarakat sekitar,” ujar Meliana.

Pengembang Properti Permudah Masyarakat

Tips Capai Target Punya Rumah Saat Masih 'Single' - Cermati.com

Grand Duta City South of Jakarta merupakan kawasan perumahan modern seluas 200 hektare yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kaum milenial. Perumahan ini menawarkan konsep hunian asri dengan berbagai fasilitas unggulan, seperti kolam renang bertema The Beach, Central Park, area kuliner, serta taman bermain anak yang dirancang dengan konsep modern.

CEO Mega Mandiri Property, Ricardo Jonathan, menyampaikan bahwa konsep perumahan ini mengutamakan kenyamanan dan penghijauan, sehingga dapat memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi penghuninya. Salah satu keunggulan hunian di kawasan ini adalah penggunaan teknologi modern, seperti high ceiling untuk memastikan sirkulasi udara yang baik dan pemasangan smart door lock system guna meningkatkan keamanan penghuni.

“Kami ingin menciptakan hunian yang tidak hanya nyaman dan aman, tetapi juga mendukung gaya hidup sehat dan modern. Dengan adanya fasilitas olahraga, area hijau, dan sistem keamanan canggih, kami yakin Grand Duta City South of Jakarta dapat menjadi pilihan tepat bagi keluarga muda,” jelas Ricardo.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) juga turut berperan dalam menyediakan hunian bagi tenaga kesehatan melalui program rumah subsidi. Bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah telah menyiapkan sekitar 30 ribu unit rumah subsidi yang ditujukan khusus untuk perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya.

Menteri PKP, Maruarar Sirait, menjelaskan bahwa penyediaan rumah subsidi ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan yang berpenghasilan rendah. Maruarar juga menekankan pentingnya memilih pengembang yang bertanggung jawab dan profesional agar kualitas hunian dapat terjamin.

Beli Rumah Ketimbang Ngontrak

“Kami menghimbau agar pengembang program rumah subsidi ini benar-benar memiliki komitmen dan kredibilitas tinggi. Jangan sampai terjadi penyimpangan yang dapat merugikan tenaga kesehatan sebagai calon penerima manfaat,” tegas Maruarar dalam konferensi pers di Jakarta.

Alasan Gen Z Lebih Pilih Ngontrak Ketimbang Beli Rumah

Dalam kolaborasi ini, BP Tapera dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) turut berperan dalam penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi. Rumah subsidi ini akan disalurkan kepada tenaga kesehatan yang telah terdaftar sebagai Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dengan penghasilan maksimal Rp7 juta bagi individu lajang dan Rp8 juta untuk yang telah menikah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sinkronisasi data tenaga kesehatan dengan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) agar bantuan perumahan dapat disalurkan secara tepat sasaran. Data yang dihimpun meliputi sekitar 1,36 juta tenaga kesehatan, termasuk perawat, bidan, dan tenaga kesehatan masyarakat lainnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasi atas kerja sama lintas sektor dalam mendukung kesejahteraan tenaga kesehatan melalui penyediaan hunian subsidi. Budi berharap agar program ini dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak positif bagi kehidupan tenaga kesehatan di berbagai daerah.

“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam program ini. Penyediaan rumah bagi tenaga kesehatan sangat penting sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka selama ini,” ujar Budi.

Baca Juga : Korban Proyek Apartemen Meikarta Ramai-Ramai Mengadu Ke Ara

Kementerian PKP menargetkan agar 300 unit rumah subsidi pertama dapat diserahkan pada akhir April 2025. Rumah-rumah tersebut akan tersebar di delapan provinsi, antara lain Aceh, Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

Melalui program-program tersebut, pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat mendorong peningkatan akses terhadap hunian layak bagi masyarakat luas, termasuk tenaga kesehatan yang selama ini berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan adanya kolaborasi ini, pemerintah optimistis dapat meningkatkan kesejahteraan melalui penyediaan hunian berkualitas dan terjangkau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.