Walkot Agung Gratiskan SD-SMP, Termasuk Paket A dan B Bagi Anak Putus Sekolah
Wali Kota Agung resmi mengumumkan kebijakan pendidikan gratis untuk jenjang Sekolah Dasar (SD)
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), termasuk program Paket A dan Paket B bagi anak-anak yang mengalami putus sekolah.
Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah kota untuk menjamin akses pendidikan yang merata dan inklusif bagi seluruh warga, terutama dari kalangan prasejahtera.
Langkah ini diapresiasi banyak pihak sebagai gebrakan yang sangat berpihak kepada rakyat.
Tidak hanya membebaskan biaya sekolah formal, tetapi juga membuka kesempatan baru bagi mereka
yang sempat terhenti pendidikannya untuk kembali belajar melalui jalur pendidikan nonformal.
Walkot Agung Gratiskan SD-SMP, Termasuk Paket A dan B Bagi Anak Putus Sekolah
Berbeda dari kebijakan sebelumnya yang hanya menggratiskan biaya sekolah formal, kali ini pemerintah kota juga mencakup program kesetaraan, yakni Paket A (setara SD) dan Paket B (setara SMP).
Program ini menyasar anak-anak maupun remaja yang tidak mampu melanjutkan sekolah karena berbagai alasan, seperti keterbatasan ekonomi, kondisi keluarga, atau masalah sosial.
Dengan pembiayaan penuh dari APBD kota, peserta program kesetaraan akan mendapat materi ajar, fasilitas pembelajaran, hingga bimbingan untuk ujian nasional.
Pemerintah juga akan menggandeng lembaga-lembaga pendidikan nonformal yang berlisensi untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
Menekan Angka Putus Sekolah di Perkotaan
Data dari Dinas Pendidikan menunjukkan bahwa masih terdapat puluhan anak di wilayah kota yang mengalami putus sekolah tiap tahunnya.
Faktor ekonomi menjadi penyebab utama. Program ini diharapkan dapat menekan angka tersebut secara signifikan dan mempersempit kesenjangan pendidikan antarkelas sosial.
Wali Kota Agung dalam pernyataannya menegaskan, “Pendidikan adalah hak setiap anak. Tidak boleh ada anak di kota ini yang tertinggal hanya karena tak mampu membayar biaya sekolah.”
Program Pendukung untuk Anak Didik
Selain biaya pendidikan yang digratiskan, pemerintah kota juga akan memberikan bantuan seragam, buku
dan alat tulis secara gratis kepada peserta didik yang terdaftar dalam program ini.
Bahkan dalam beberapa kasus, bantuan berupa transportasi ke lokasi belajar juga akan difasilitasi.
Dukungan psikososial dan motivasi belajar juga menjadi perhatian.
Pemerintah kota menggandeng organisasi sosial dan relawan pendidikan untuk memberikan
pendampingan kepada anak-anak yang https:///wolfitsolution.com/cuan baru kembali ke jalur pendidikan agar tidak kembali putus di tengah jalan.
Sinergi dengan Lembaga dan Masyarakat
Untuk menjamin efektivitas program, pemerintah kota membuka kerja sama dengan berbagai stakeholder
mulai dari lembaga pendidikan masyarakat (PKBM), organisasi keagamaan, LSM, hingga tokoh masyarakat.
Sosialisasi juga dilakukan secara masif agar masyarakat yang membutuhkan tidak ketinggalan informasi.
Masyarakat juga diajak untuk aktif melaporkan jika ada anak di lingkungan mereka yang tidak bersekolah agar segera ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan.
Harapan Terhadap Generasi Masa Depan
Melalui program pendidikan gratis ini, Wali Kota Agung berharap akan lahir generasi muda kota yang cerdas, produktif, dan memiliki daya saing.
Dengan menutup celah ketimpangan pendidikan sejak dini, pembangunan manusia di kota ini akan lebih merata dan berkeadilan.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang.
Kita ingin mencetak generasi masa depan yang mampu membawa perubahan bagi dirinya, keluarganya, dan kota ini,” tutup Wali Kota Agung dalam pidato peluncuran program.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Udara Dingin di Bali, Sampai Kapan?
Leave a Reply