VIPBESTNEWS | Tempat Semua Berita Terbaru Nasional Dan Mancanegara

Gudang nya Berita Indonesia dan Dunia, kabar terbaru terkini. Situs berita terpercaya dari politik, peristiwa, bisnis, bola, tekno korupsi kriminal hingga gosip artis.

Australia Terapkan Larangan Akses YouTube untuk Anak di Bawah 16 Tahun

Australia Terapkan Larangan Akses YouTube untuk Anak di Bawah 16 Tahun

Australia Terapkan Larangan Akses YouTube untuk Anak di Bawah 16 Tahun

Pemerintah Australia resmi mengumumkan larangan bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun untuk mengakses YouTube, yang akan mulai diberlakukan pada Desember 2025.

Kebijakan ini menjadi bagian dari langkah besar pemerintah untuk meningkatkan keamanan digital bagi anak-anak dan remaja.

Menteri Komunikasi Australia, Michelle Rowland, menyatakan bahwa platform digital seperti YouTube perlu pengawasan ketat untuk melindungi generasi muda dari paparan konten yang tidak sesuai.

Australia Terapkan Larangan Akses YouTube untuk Anak di Bawah 16 Tahun

Pemerintah mengungkapkan bahwa anak-anak di bawah usia 16 tahun sangat rentan terhadap konten berbahaya, termasuk kekerasan, ujaran kebencian, eksploitasi anak, serta misinformasi.

Selain itu, waktu layar yang berlebihan turut dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Melalui kebijakan ini, Australia ingin menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan aman bagi generasi mendatang.

Dukungan dari Para Orang Tua dan Pakar Psikologi

Banyak orang tua di Australia menyambut baik aturan baru ini. Mereka merasa lebih tenang karena anak-anak mereka tidak akan

lagi terpapar konten yang tidak layak atau algoritma yang mendorong kecanduan digital.

Pakar psikologi anak juga memberikan dukungan. Menurut Dr. Elise Brennan dari University of Sydney, pembatasan akses ke

media sosial dan platform video dapat memberikan waktu lebih banyak bagi anak untuk bersosialisasi di dunia nyata dan berinteraksi dengan keluarga.

Aturan Teknis dan Implementasi di Lapangan

Larangan ini akan diimplementasikan melalui kerja sama antara pemerintah, penyedia layanan internet (ISP), dan platform teknologi.

ISP akan diwajibkan memblokir akses ke YouTube berdasarkan ID pengguna dan verifikasi usia. Selain itu, pemerintah juga akan meluncurkan sistem verifikasi usia nasional

yang wajib digunakan oleh seluruh pengguna platform digital. Sistem ini akan menjadi kunci dalam menyaring konten berdasarkan usia secara otomatis.

Kritik dan Tantangan dari Beberapa Kalangan

Meskipun banyak yang mendukung, kebijakan ini tidak lepas dari kritik. Beberapa kelompok pemerhati kebebasan digital menilai bahwa aturan ini terlalu ketat dan dapat dianggap sebagai bentuk sensor. Mereka khawatir bahwa langkah ini bisa menjadi preseden buruk untuk pengawasan negara yang lebih luas terhadap penggunaan internet. Selain itu, ada juga pertanyaan teknis mengenai efektivitas sistem verifikasi usia, serta kemungkinan anak-anak mencari celah untuk mengakses konten menggunakan akun orang dewasa.

Upaya Pemerintah Memberi Alternatif Konten Edukatif

Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan anak, pemerintah Australia juga bekerja sama dengan sejumlah organisasi media dan edukasi untuk menyediakan alternatif platform video yang aman. Konten-konten edukatif, dokumenter, dan hiburan ramah anak akan ditampilkan melalui portal nasional yang dikurasi khusus untuk anak di bawah 16 tahun. Dengan begitu, anak tetap bisa menikmati hiburan dan belajar dari video tanpa risiko paparan konten negatif.

Efek Global: Negara Lain Mulai Melirik Kebijakan Serupa

Langkah Australia ini menjadi sorotan internasional. Negara-negara seperti Inggris, Kanada, dan Jerman dilaporkan tengah mengkaji kebijakan serupa.

Dalam era di mana teknologi berkembang pesat, isu tentang keamanan digital anak-anak menjadi sorotan utama.

Banyak pihak melihat kebijakan Australia sebagai bentuk keberanian dalam menghadapi dominasi platform besar seperti YouTube dan Google, serta memperjuangkan hak anak-anak atas lingkungan digital yang sehat.

Penutup: Mengutamakan Kesejahteraan Digital Anak

Kebijakan pelarangan akses YouTube bagi anak di bawah usia 16 tahun di Australia bukan semata-mata untuk membatasi, namun bertujuan melindungi.

Di tengah maraknya konten digital yang tidak terfilter

pemerintah merasa perlu untuk mengambil langkah konkret demi kesejahteraan anak. Meskipun masih banyak tantangan teknis dan sosial yang harus dihadapi, Australia telah menunjukkan komitmennya untuk membentuk masa depan digital yang lebih aman dan beretika.

Baca juga: Pendaftaran KJP Plus 2025 Tahap II Dibuka, Cek Syarat & Jadwalnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.