VIPBESTNEWS | Tempat Semua Berita Terbaru Nasional Dan Mancanegara

Gudang nya Berita Indonesia dan Dunia, kabar terbaru terkini. Situs berita terpercaya dari politik, peristiwa, bisnis, bola, tekno korupsi kriminal hingga gosip artis.

Teknologi Tidak Menggantikan Profesi Akuntan Namun Membantu

Teknologi Tidak Menggantikan Profesi

Teknologi Tidak Menggantikan Profesi Akuntan Namun Membantu Teknologi baru, termasuk kecerdasan (AI) tidak akan menggantikan profesi akuntan
namun justru akan membantu para profesional bidang akuntansi seperti mengurangi beberapa aspek pekerjaan yang memakan waktu.

Hal ini dikatakan Regional Head untuk CPA Australia di Asia Tenggara, Priya Terumalay FCPA menjawab Kekhawatiran  digitalisasi
dan teknologi baru dianggap menggantikan peran akuntansi tradisional.

“Saat ini yang paling penting para akuntan perlu mempersiapkan diri dan beradaptasi dengan perubahan ini,” kata Priya Terumalay dalam keterangan tertulis,
Kamis (19/12/2024).

Teknologi Tidak Menggantikan Profesi Justru Akan Membantu

Teknologi dan Kecerdasan Buatan Tidak akan Menggantikan Profesi Akuntan

Melalui adaptasi, seorang akuntan bisa memberikan nilai lebih untuk organisasi seiring dengan tanggung jawab  dan kepemimpinan yang lebih besar yang diemban.
Profesi Akuntan yang sering di kaitkan dengan Teknologi menggantikan Profesi Berikut tidak benar namun lebih tepatnya lebih membantu.

“Jadi saat ini waktu yang tepat untuk menjadi seorang akuntan atau memiliki latar belakang di bidang akuntansi dan keterampilan keuangan,” ujar Priya.

Selama setahun ini., CPA Australia juga telah menyelenggarakan program Bringing the Future of Accounting to Universities atau BRIGHT
untuk tetap menjadikan akuntan jadi profesi pilihan di Indonesia.

“Apalagi seiiring menurunnya minat calon mahasiswa mengambil program studi akuntansi,  BRIGHT untuk menghubungkan partner industri, akademisi
dan mahasiswa guna meningkatkan kesadaran tentang nilai yang diberikan oleh para akuntan kepada organisasi,” katanya.

Proyek BRIGHT ini mencakup enam kota, yaitu Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang dan lebih dari 50 universitas berpartisipasi
dan melibatkan lebih dari 1.500 mahasiswa dan akademisi.

Universitas yang menjadi tuan rumah meliputi Universitas Padjadjaran, Universitas Trisakti, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Gadjah Mada.

Proyek ini juga melibatkan partisipasi 25 partner industri dari perusahaan akuntansi terkemuka, korporasi, dan lembaga pemerintah yang diisi sesi panel ahli
dan kompetisi dengan lebih dari 70 elevator pitch yang disampaikan oleh mahasiswa.

Choirunnisa C.A, Kepala Program Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, mengatakan, BRIGHT memperluas perspektif
mahasiswa tentang bagaimana akuntansi berkembang di era digital.

“Materi yang disampaikan oleh para pembicara sangat menarik dan memberikan wawasan berharga tentang integrasi teknologi dalam akuntansi serta peran strategis
yang dimainkan oleh para akuntan di tingkat global,” ujar Choirunnisa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.