Aktivitas Musim Dingin China Konsumen Nikmati Berbagai Wisata Saat cuaca dingin melanda sebagian besar daerah di China
menemukan kegembiraan dalam berbagai aktivitas musim dingin yang meriah.

Dari pegunungan bersalju di utara hingga festival musim dingin di kota-kota besar, musim ini menjadi peluang bagi banyak orang
untuk menikmati keindahan alam dan kebudayaan yang unik.

Meskipun suhu anjlok hingga hampir mencapai minus 20 derajat Celsius pada hari terakhir tahun 2024 di Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang,
China, resor ski setempat ramai dikunjungi para pemain ski di lereng dan keluarga yang menikmati berbagai aktivitas terkait salju.

Aktivitas Musim Dingin China

Konsumen China nikmati berbagai aktivitas seru saat musim dingin

“Hari saya benar-benar padat,” kata Zhou Jinlong, seorang pelatih di Resor Ski Yabuli. Dia menuturkan akan ada lonjakan peserta pelatihan ski dalam
beberapa hari mendatang, mulai dari usia lima hingga 70 tahun.

Zhou, yang berusia 30-an tahun, biasanya menggelar dua sesi pelatihan setiap hari kerja. “Saya menyukai pekerjaan ini karena tidak hanya menguntungkan,
tetapi juga membantu mendekatkan orang-orang dengan es dan salju,” ungkapnya.

Pemerintah telah meluncurkan serangkaian inisiatif untuk meningkatkan konsumsi musim dingin, yang mendorong pariwisata es dan salju di seluruh China,
dengan lebih dari 385 juta kunjungan rekreasi musim dingin tercatat tahun lalu, meningkat 38 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Di Changsha, ibu kota Provinsi Hunan, China tengah, para pengunjung di sebuah taman hiburan musim dingin dalam ruangan menikmati aktivitas seru selama
liburan Tahun Baru, termasuk berinteraksi dengan penguin dan rubah kutub, menaiki bumper car es, serta menjajal seluncuran es.

Lebih jauh ke selatan di Provinsi Guangdong, salah satu daerah terhangat di China, ski dalam ruangan dengan cepat meraih popularitas di kalangan kaum muda,
dengan lebih dari 20 pusat olahraga musim dingin dalam ruangan yang berkembang pesat.

Antusiasme konsumen yang tinggi selama liburan Tahun Baru menandakan daya beli yang kuat, kata Hong Yong, seorang peneliti di Akademi Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi China.