Srilanka Jadi Hotspot Pariwisata Dan Investasi Regional Nasional Pembangunan marina di Port City Colombo akan mempromosikan
Sri Lanka menjadi hotspot baru bagi investasi dan pariwisata regional, kata Menteri Luar Negeri Sri Lanka Vijitha Herath.

Proyek ambisius ini tidak hanya akan mendukung sektor pariwisata yang menjadi salah satu pilar ekonomi negara, tetapi juga membuka
pintu bagi peluang investasi regional yang lebih luas.

Pembangunan marina ini menjadi bagian dari inisiatif besar pemerintah Sri Lanka untuk merevitalisasi sektor pariwisata pasca-pandemi.

Srilanka Jadi Hotspot Pariwisata

Konstruksi marina promosikan Sri Lanka jadi hotspot baru pariwisata dan investasi regional

Dengan lokasi strategis di Samudra Hindia, marina tersebut akan menyediakan fasilitas kelas dunia untuk kapal pesiar dan yacht. Infrastruktur
modern yang mencakup dermaga, pusat perbelanjaan, restoran, hingga area rekreasi ini diharapkan menarik wisatawan mewah dan pelaku bisnis global.

Dalam upacara peletakan batu pertama yang digelar pada Jumat (10/1), Herath mengatakan bahwa kota pelabuhan ini merupakan platform
penting bagi Sri Lanka untuk menarik investasi asing dan meningkatkan citra internasionalnya.

Pembangunan marina ini akan menutup kesenjangan dalam layanan maritim kelas atas di Asia Selatan, dan menarik lebih banyak wisatawan kelas atas.

Pembangunan kota pelabuhan itu akan mempromosikan kerja sama Honda4d budaya dan ekonomi antara Sri Lanka dan China, dan membantu Sri Lanka
mencapai target pendapatan pariwisata, kata Herath.

Harsha Amarasekera, chairman Komisi Ekonomi Port City Colombo, mengatakan bahwa kota pelabuhan itu akan terus menyuntikkan dorongan
baru ke dalam perekonomian Sri Lanka

Dimulainya proyek baru ini tidak hanya akan membantu kota pelabuhan tersebut menciptakan lebih banyak kesempatan kerja, tetapi juga akan lebih
efektif menarik merek-merek kelas atas internasional untuk menanamkan modalnya, sehingga mendorong pemulihan ekonomi Sri Lanka, kata Amarasekera.

Menurut laporan, proyek komersial marina itu mencakup area seluas sekitar 20.400 meter persegi dan memiliki luas konstruksi sekitar 49.000 meter persegi.

Dengan langkah ini, Sri Lanka siap bersaing dengan destinasi wisata unggulan seperti Maladewa dan Seychelles.

Kombinasi antara keindahan alam, budaya yang kaya, dan fasilitas marina kelas dunia menjadikan Sri Lanka sebagai tujuan utama bagi wisatawan
dan investor yang mencari destinasi unik dan bernilai tinggi di kawasan regional.