VIPBESTNEWS | Tempat Semua Berita Terbaru Nasional Dan Mancanegara

Gudang nya Berita Indonesia dan Dunia, kabar terbaru terkini. Situs berita terpercaya dari politik, peristiwa, bisnis, bola, tekno korupsi kriminal hingga gosip artis.

Evaluasi Pendidikan Di Kalteng Hingga Kualitas Pengajar

Evaluasi Pendidikan Di Kalteng

Evaluasi Pendidikan Di Kalteng Hingga Kualitas Pengajar Kementerian pendidikan Tingkatkan infrastruktur, hingga kesenjangan akses perkotaan dan pedesaan.

Hal itu terungkap berdasarkan ekspose hasil kajian tim peneliti dari Bappedalitbang Kalteng yang bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya atau UPR, Senin (16/12/2024).

Kajian ini terkait karakteristik sekolah di zona pesisir laut, kota, perdesaan, dan pedalaman yang dilakukan sejak Agustus-November 2024.

Evaluasi Pendidikan Di Kalteng Hingga infrastruktur

Evaluasi Pendidikan di Kalteng, dari Kesenjangan Fasilitas Kota dan Desa hingga Kualitas Pengajar 

Di beberapa daerah terpencil masih ada keterbatasan ruang kelas, peralatan pendidikan, serta tenaga pengajar yang terlatih.

Kajian ini juga mengungkapkan sejumlah inisiatif positif yang telah dilakukan pemerintah setempat, seperti pelatihan bagi tenaga pendidik di daerah terpencil dan peningkatan fasilitas pendidikan berbasis teknologi.

Selain itu, kajian ini menekankan pentingnya penguatan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan tidak hanya fokus pada aspek akademis
Tetapi, juga membekali siswa dengan keterampilan hidup yang relevan dengan kebutuhan zaman.

“Saya berharap kajian ini menghasilkan gagasan-gagasan segar yang dapat memperkaya kebijakan pemerintah daerah sehingga pendidikan di Kalteng
semakin relevan bagi peserta didik di manapun mereka berada,” ujar Endy, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappedalitbang Kalteng.

Endy mengatakan, pendidikan di Kalteng harus dirancang berdasarkan karakteristik wilayah dan kebutuhan masyarakat setempat dengan pendekatan inklusif, adaptif, dan berbasis kearifan lokal.

Dari hasil kajian tersebut, tim peneliti juga mencatat bahwa partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan pendidikan perlu ditingkatkan.

Sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik atau mendorong eksplorasi, diskusi, dan kolaborasi serta berkelanjutan.

Ketua Tim Peneliti, Jhon Retei Alfri Sandi menyampaikan, integrasi nilai-nilai lokal sangat penting dalam mendukung pendidikan yang lebih merata di Kalteng.

“Kami menemukan bahwa tantangan terbesar di zona pesisir dan pedalaman adalah keterbatasan infrastruktur, sementara di daerah perdesaan,
ketimpangan kualitas pendidikan menjadi isu utama,” kata Jhon, Selasa (17/12/2024).

Dengan mengedepankan nilai falsafah huma betang, pendidikan di Kalteng diharapkan tidak hanya mampu menjawab tantangan geografis,
tetapi juga memperkuat kebudayaan dan solidaritas masyarakat setempat.

Kajian yang dipimpin oleh akademisi Fisip UPR, Jhon Retei Alfri Sandi ini juga melibatkan sejumlah akademisi UPR lainnya, di antaranya Sidik Rahman Usop, Ricky Zulfauzan, Linggua Sanjaya Usop, Glory Kriswantara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.