VIPBESTNEWS | Tempat Semua Berita Terbaru Nasional Dan Mancanegara

Gudang nya Berita Indonesia dan Dunia, kabar terbaru terkini. Situs berita terpercaya dari politik, peristiwa, bisnis, bola, tekno korupsi kriminal hingga gosip artis.

Kolaborasi pariwisata untuk mitigasi tsunami Tanjung Benoa

Kolaborasi pariwisata untuk mitigasi

Kolaborasi pariwisata untuk mitigasi tsunami Tanjung Benoa Bali alamnya indah tak luput dari kerawanan bencana yang dapat terjadi kapan saja
Berada di wilayah pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia membuat Pulau Dewata rawan bencana gempa bumi dan tsunami.

Dalam menghadapi risiko ini, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata menjadi kunci untuk mitigasi bencana yang efektif.

Pemerintah daerah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menginisiasi pelatihan evakuasi tsunami bagi warga lokal dan wisatawan.

Kolaborasi pariwisata untuk mitigasi

Latihan Kesiapsiagaan Bencana Gempa dan Tsunami di Tanjung Benoa | Republika Online Mobile

Setidaknya ada tiga sumber gempa bumi di Bali seperti megathrust Sumba di perairan selatan Bali, busur naik belakang Flores di bagian utara, dan 30 sesar di darat.

Salah satu daerah paling rawan tersapu bersih ketika gelombang air laut menggulung adalah pesisir Tanjung Benoa di Kabupaten Badung.

Daerah rawan ini belakangan digemari wisatawan elit, selain karena keindahan alamnya juga karena terletak tak jauh dari komplek
ITDC dan tempat-tempat perhelatan internasional.

Pangsa pasar yang jelas membuat industri pariwisata berbondong-bondong mencari rupiah dan dolar di sana, namun dunia usaha
tak menutup mata soal besarnya ancaman bahaya yang dapat menghilangkan banyak nyawa.

Jika berkaca dari tsunami Aceh 20 tahun lalu, 200 ribu lebih penduduk kehilangan nyawa akibat air bah dan gempa bermagnitudo 9,3.

Bahaya yang sama juga mengancam penduduk lokal Tanjung Benoa, apalagi sejarah mencatat Bali pernah diterjang tsunami dahsyat tahun 1815
yang dipicu gempa bumi dengan magnitudo 7,5 dan menewaskan 10 ribu orang.

Berangkat dari masa kelam itu, dengan dukungan sektor pariwisata, Tanjung Benoa bangkit, dengan kecerdasannya, masyarakat membangun kesiapsiagaan bersama dunia usaha.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah kesediaan hotel-hotel yang berada di Tanjung Benoa untuk membuka pintu lebar bagi seluruh
penduduk mengevakuasi diri jika terjadi tsunami.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Badung I Wayan Netra mencatat sejak 2021 hingga saat ini sudah ada sembilan hotel
yang sepakat dan layak menjadi lokasi berlindung masyarakat dan wisatawan.

Hotel tersebut antara lain Grand Mirrage Resort, Ion Bali Benoa, The Sakala Resort, Novotel, Benoa Sea Suites and Villas, Paninsula,
Rasa Sayang Beach Inn, dan terbaru Hotel Sadara dan Hotel Lavaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.