VIPBESTNEWS | Tempat Semua Berita Terbaru Nasional Dan Mancanegara

Gudang nya Berita Indonesia dan Dunia, kabar terbaru terkini. Situs berita terpercaya dari politik, peristiwa, bisnis, bola, tekno korupsi kriminal hingga gosip artis.

Target PAD Pariwisata Pangandaran Lebaran Mencapai Rp9 Miliar

Target PAD Pariwisata Pangandaran

Target PAD Pariwisata Pangandaran Lebaran Mencapai Rp9 Miliar berhasil mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata selama masa libur Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. Pendapatan yang dihimpun dari sektor ini selama periode libur Lebaran tercatat mencapai Rp9 miliar. Capaian tersebut dinilai cukup signifikan mengingat periode libur hanya berlangsung sekitar satu pekan.

Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan pengawasan sektor pariwisata selama musim liburan berlangsung. Ia menegaskan bahwa pencapaian target PAD tersebut merupakan hasil dari sinergi dan komitmen bersama, khususnya dalam mengurangi potensi kebocoran retribusi yang selama ini menjadi tantangan utama.

“Alhamdulillah, dengan semangat kebersamaan dan komitmen seluruh pihak, target Rp9 miliar berhasil kita capai. Kami mampu menekan kebocoran pendapatan yang selama ini cukup mengganggu. Ini adalah hasil kerja kolektif yang patut diapresiasi,” ujar Bupati Citra kepada awak media di Pangandaran, Selasa (8/4/2025).

Target PAD Pariwisata Pangandaran Capai Rp9 Miliar

Ratusan Ribu Pengunjung Padati Pangandarn Pada Libur Lebaran 2025, Bupati Targetkan PAD Rp9 Miliar - Tribunjabar.id

Lebih lanjut, Bupati Citra menjelaskan bahwa Kabupaten Pangandaran memiliki beragam destinasi wisata yang menjadi daya tarik wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah. Sejumlah objek wisata andalan seperti Pantai Pangandaran, Pantai Batu Hiu, Pantai Batu Karas, serta kawasan ekowisata Green Canyon, menjadi magnet utama kunjungan selama musim libur Lebaran tahun ini.

“Pantai Pangandaran masih menjadi ikon utama wisata di kabupaten kami. Namun, destinasi lainnya seperti Batu Karas dan Green Canyon juga mencatat lonjakan kunjungan yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata di Pangandaran semakin berkembang secara merata,” tuturnya.

Menurut data resmi yang diterima Pemerintah Kabupaten Pangandaran hingga Senin (7/4), total kunjungan wisatawan mencapai 422 ribu orang. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 65 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada periode libur Lebaran tahun sebelumnya.

Lonjakan ini dipandang sebagai indikator positif terhadap pemulihan dan pertumbuhan sektor pariwisata pascapandemi dan pembatasan sosial yang diberlakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

“Jumlah kunjungan dari hari pertama hingga hari kedelapan sudah mencapai 422 ribu wisatawan. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, peningkatannya sangat signifikan, yaitu sekitar 65 persen. Ini menunjukkan bahwa minat wisatawan terhadap Pangandaran semakin tinggi,” kata Bupati.

Dari total PAD sebesar Rp9 miliar yang dicapai selama libur Lebaran, sebesar Rp7,5 miliar berasal dari penjualan tiket masuk objek wisata. Sementara sisanya, yakni Rp1,5 miliar, diperoleh dari penerimaan pajak restoran dan hotel yang tersebar di kawasan wisata.

“Komponen terbesar berasal dari retribusi tiket masuk ke objek wisata. Ini menjadi catatan penting bahwa sistem retribusi yang baik akan berdampak langsung terhadap pendapatan daerah. Selain itu, sektor perhotelan dan kuliner juga memberikan kontribusi yang tidak kecil, menunjukkan adanya efek ekonomi berantai dari peningkatan kunjungan wisata,” ujar Bupati Citra.

Lebaran Tercapai Rp9 Miliar

Ia juga menekankan pentingnya pembenahan sistem pelayanan dan pengawasan di sektor pariwisata. Pemerintah daerah, lanjutnya, terus berkomitmen untuk menegakkan Peraturan Daerah (Perda) mengenai retribusi pariwisata secara konsisten, guna memastikan bahwa semua pengunjung—termasuk warga lokal—ikut berkontribusi terhadap pemasukan daerah.

Pantai Pangandaran Tetap Buka saat Lebaran, Boleh Piknik?

“Dalam Perda yang berlaku, seluruh pengunjung tanpa terkecuali, termasuk warga lokal Kabupaten Pangandaran, wajib membayar tiket masuk. Ini penting demi keadilan dan keberlangsungan pembangunan pariwisata kita. Kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami pentingnya hal ini,” tegasnya.

Namun demikian, penerapan aturan ini masih menghadapi tantangan di lapangan, terutama dalam mengubah pola pikir masyarakat yang selama ini merasa tidak perlu membayar retribusi saat mengunjungi objek wisata yang berada di wilayah sendiri. Bupati mengakui bahwa proses edukasi dan pembiasaan ini membutuhkan waktu dan pendekatan yang persuasif.

“Memang tidak mudah, karena selama ini masyarakat sudah terbiasa menganggap objek wisata sebagai fasilitas umum tanpa kontribusi langsung. Namun, dengan pendekatan bertahap dan sosialisasi yang intensif, kami yakin kesadaran kolektif akan tumbuh,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan. Sejumlah program peningkatan infrastruktur pendukung, termasuk kebersihan kawasan wisata, fasilitas publik, serta penataan parkir, tengah dijalankan secara bertahap.

“Kami menyadari bahwa kenyamanan dan keamanan pengunjung merupakan kunci keberhasilan sektor pariwisata. Oleh karena itu, selain mengejar target pendapatan, kami juga terus berbenah dari sisi pelayanan, agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan selama berada di Pangandaran,” jelas Bupati Citra.

Pemerintah daerah juga berencana melakukan digitalisasi sistem retribusi sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Dengan sistem digital, potensi kebocoran bisa ditekan lebih jauh, dan pelaporan keuangan bisa dilakukan secara real-time.

Baca Juga : Pemda Optimalkan Pariwisata Desa Pada Saat Libur Lebaran 2025

“Langkah ke depan adalah digitalisasi layanan dan retribusi. Kita ingin memastikan bahwa setiap transaksi tercatat dengan baik dan transparan. Ini adalah bagian dari komitmen kami terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel,” tutupnya.

Dengan pencapaian ini, Pemerintah Kabupaten Pangandaran optimistis bahwa sektor pariwisata akan terus menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Dukungan dari semua pihak, baik masyarakat maupun pelaku usaha, menjadi kunci agar kemajuan yang telah dicapai dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.