VIPBESTNEWS | Tempat Semua Berita Terbaru Nasional Dan Mancanegara

Gudang nya Berita Indonesia dan Dunia, kabar terbaru terkini. Situs berita terpercaya dari politik, peristiwa, bisnis, bola, tekno korupsi kriminal hingga gosip artis.

Aguan Renovasi Rumah Rakyat Miskin Di Bandung Sebanyak 500

Aguan Renovasi Rumah Rakyat

Aguan Renovasi Rumah Rakyat Miskin Di Bandung Sebanyak 500 sektor properti nasional dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya dalam pembangunan sosial dengan merenovasi 500 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan sosial berskala besar ini dikemas dalam program bertajuk Bebenah Kampung, yang menjadi contoh nyata semangat gotong royong antara dunia usaha dan masyarakat. Dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp20 miliar, proyek ini menjadi kontribusi signifikan dalam mendukung agenda nasional Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah.

Dalam pernyataannya saat acara peresmian yang berlangsung di Bandung pada Sabtu (3/5/2025), Aguan menyampaikan bahwa renovasi rumah akan dilakukan dengan pendekatan berbasis kebutuhan, yaitu menyesuaikan tingkat kerusakan masing-masing bangunan. Proyek ini tidak hanya melibatkan donasi dana, namun juga pemberdayaan masyarakat setempat.

Aguan Renovasi Rumah Rakyat Miskin Di Bandung

Sugianto Kusuma (Aguan), naga properti Agung Sedayu Group dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi, merenovasi 500 rumah tidak layak huni (RTLH) milik masyarakat miskin Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/5/2025).

“Kami melakukan penilaian kondisi rumah warga terlebih dahulu. Renovasi disesuaikan dengan kondisi aktual bangunan, apakah membutuhkan perbaikan ringan, sedang, atau menyeluruh. Kami juga melibatkan warga sekitar dalam proses pembangunan agar tercipta rasa memiliki,” ujar Aguan.

Total 500 rumah yang direnovasi tersebar di empat kecamatan, yakni:

  • Bojongloa Kaler: 286 unit

  • Babakan Ciparay: 138 unit

  • Bandung Kulon: 69 unit

  • Cibeunying Kidul: 7 unit

Sementara itu, wilayah administratif yang menjadi lokasi pelaksanaan proyek mencakup delapan kelurahan, antara lain Babakan Ciparay (137 unit), Babakan Asih (114 unit), dan Warung Muncang (69 unit). Seluruh lokasi yang dipilih telah melalui proses verifikasi dan dinyatakan bebas dari sengketa serta memenuhi kriteria RTLH yang ditetapkan pemerintah.

Setiap unit rumah mendapatkan anggaran renovasi antara Rp20 juta hingga Rp40 juta, tergantung tingkat kerusakan. Bahan bangunan disediakan langsung oleh Yayasan Buddha Tzu Chi, sementara tenaga kerja sebagian besar berasal dari komunitas lokal.

Dukungan dari Pemerintah dan Tokoh Nasional

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa program renovasi ini merupakan bagian dari upaya menegakkan keadilan sosial sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyampaikan apresiasi kepada para pelaku usaha yang telah terlibat dalam program ini.

“Kami ingin memastikan bahwa keadilan sosial bukan hanya slogan, tetapi diterjemahkan ke dalam tindakan nyata. Apa yang dilakukan oleh Pak Aguan bersama Yayasan Buddha Tzu Chi adalah bentuk nyata solidaritas lintas golongan dan agama dalam mendukung masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” ujar Maruarar.

Ia juga menyebutkan bahwa sejumlah pengusaha nasional lainnya, seperti Franky Widjaja dan Prayogo Pangestu, turut menyatakan kesiapan mereka dalam mendukung kegiatan serupa di wilayah lainnya.

Program ini pun mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Bandung. Salah satu bentuk dukungan adalah penghapusan dua komponen biaya penting yang sebelumnya menjadi beban masyarakat miskin, yaitu Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Kini, kedua komponen tersebut diberikan secara gratis bagi peserta program RTLH di wilayah Kota Bandung.

“Langkah ini diambil untuk memangkas hambatan administratif yang sering kali menyulitkan warga dalam mengakses hak atas perumahan layak,” imbuh Maruarar.

Dukungan Dana untuk Masa Transisi

Tak hanya pemerintah pusat dan kota, Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi juga menunjukkan komitmennya dalam menjamin kenyamanan warga selama proses renovasi berlangsung. Pemerintah provinsi akan memberikan bantuan biaya kontrak sebesar Rp3 juta per keluarga setiap bulannya selama tiga bulan.

“Langkah ini bertujuan agar masyarakat yang rumahnya tengah direnovasi tetap merasa aman dan nyaman tanpa perlu khawatir mencari tempat tinggal sementara. Kami ingin program ini tidak menimbulkan beban baru bagi warga,” jelas Gubernur Dedi.

Program Bebenah Kampung tidak hanya memperbaiki kondisi fisik tempat tinggal, tetapi juga mendorong dampak ekonomi di tingkat komunitas. Masyarakat setempat diberdayakan sebagai tenaga kerja dalam proses renovasi. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang kerja jangka pendek serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan tempat tinggal yang telah diperbaiki.

“Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan, selain menghemat biaya operasional, juga memperkuat hubungan sosial antarwarga. Ini merupakan bentuk pemberdayaan yang lebih dari sekadar bantuan,” ungkap Aguan.

Yayasan Buddha Tzu Chi juga menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan yang lebih luas. Selain aspek pembangunan fisik, yayasan ini juga aktif dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan bantuan tanggap darurat.

Menjadi Model Replikasi Nasional

Keberhasilan program ini membuka peluang untuk replikasi di kota-kota lain di Indonesia. Pemerintah pusat mendorong agar model kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil ini dapat dijadikan standar baru dalam penanganan RTLH secara masif dan efisien.

“Kalau kita bisa bekerja sama seperti ini, dengan transparansi dan semangat gotong royong, maka target pembangunan perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia bukan sesuatu yang mustahil,” tutup Maruarar.

Baca Juga : Basilika Santa Maria Maggiore: Tempat Pemakaman Paus Fransiskus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.